Tuesday, November 6, 2018
Nobita telah menjadi mimpi ngeri anak muda
Seorang laki-laki muda di sudut restoran sedang berkhutbah di hadapan rakan-rakannya yang lengkap bertali leher, seperti ejen multi-level marketing (MLM) bertemu pelanggan. Sekali-sekali khutbah anak muda itu singgah ditelingaku. Dia sedang marah kepada Nobita yang katanya berbohong dan tidak peduli dengan anak muda yang dihimpit pelbagai tekanan.
Panjang dan dalam aku memikirkan ayat anak muda ini, mengapa dia marah kepada Nobita? Dia bukanlah Doraemon yang akan membantu Nobita kerana kegagalan Nobita untuk hidup secara mandiri, asyik mengharapkan bantuan dan pengorbanan orang lain. Anak muda ini cuma rakyat biasa, apa yang telah Nobita ragut daripadanya? Setelah anak muda ini masuk ke khutbah yang kedua – barulah aku sedar, dia sedang bercakap tentang Lim Guan Eng!
Perubahan yang keterbelakang
Hari ini dua khutbah yang cuba menyentuh hatiku – tengah hari khutbah bertemakan perpaduan umat Islam yang barangkali sudah beratus kali aku dengar, kemudian khutbah anak muda ini tentang bajet 2019. Memandangkan aku bekerja, aku tidak berkesempatan mendengar ucapan “Nobita” yang mengungguli carta gaji pemimpin Pakatan Harapan.
Anak muda tadi marah dengan keputusan kerajaan berkenaan PTPTN – bukan sahaja kerajaan telah mencabuli janjinya, bahkan menambah tekanan pada anak muda yang berada pada fasa membina kehidupan. Kerajaan ingin melakukan potongan gaji bermula dengan gaji RM1,000 dengan kadar 2-15% mengikut gaji.
Lucunya – gaji minima yang ditetapkan adalah RM1,100, bukankah gaji RM1,000 itu sudah menjadi kesalahan kelak? Tindakan ini menjadi simbol keterdesakan. Tiba-tiba mamak datang menyelitkan kertas di bawah gelas kaca berisi kopi, jumlah yang perlu aku bayar hari ini. Harga makanan yang tidak berganjak walaupun GST telah dikebumikan. Betapa entengnya anak muda dan graduan pada mata pemerintah – pada tahun 2013 ditawarkan pendidikan percuma, melangkah ke tahun 2018 dijanjikan penangguhan bayaran PTPTN dan setelah PH menjadi kerajaan, diperasnya pula anak muda melalui syarikat korporat.
Betapa ironinya perubahan yang berlaku pasca PRU14 – dahulu syarikat korporat digunakan PTPTN untuk membantu pelajar yang miskin melalui Dana Endowmen Pelajar Miskin 1 Malaysia, walaupun aku tidak lihat ke mana wang dana itu disalurkan. Hari ini kerajaan menggunakan korporat untuk memeras peminjam – kita tidak bergerak ke hadapan, tapi ke belakang. Anak muda tadi sudah duduk, raut wajahnya sudah berubah, mukanya kemerahan tanda protes.
Naratif awam
Asap cerut mula menganggu tumpuanku, seorang lelaki berpakaian segak dan bertelefon bimbit mewah sedang menghisap cerut di belakangku. Walaupun baunya tidak setajam rokok, ia tetap tidak menyenangkan. Rupa-rupanya dia juga menjadi jemaah yang sedang mendengar khutbah anak muda itu. Lelaki itu berkata – hutang tetap hutang, kalau nak semua percuma susahlah. Ramai yang salah guna pinjaman pendidikan. Kalau pergi Starbucks boleh, kenapa tak boleh bayar hutang? Dia sempat memetik kata-kata Presiden Amerika Syarikat ke-35 yang ditembak mati – jangan tanya apa negara buat kepada anda, tapi tanya apa yang anda berikan kepada negara.
Pandangan seperti ini popular, bagaimana mungkin kerajaan boleh percaya idea pendidikan percuma apabila majoriti rakyat sudah tidak percaya dan mengambil jalan fikir simplistik. Selalunya mereka yang mempunyai pendirian seperti ini tidak berada pada posisi anak muda yang sedang sengsara. Tapi apa yang boleh diharapkan dengan masyarakat yang tidak tahu perbezaan pendapatan dan harta, atau percaya negara akan bankrap kerana hutang 1 trillion?
Khatib tadi tidak mendengar ucapan lelaki yang menghisap cerut itu, tapi rakan semejanya berkata – polisi PTPTN Barisan Nasional lebih baik. Aku menoleh dasar PTPTN ketika zaman Najib dahulu. Potongan 10% untuk mereka yang membayar penuh atau mendaftarkan diri untuk potongan gaji. Penukaran pinjaman kepada biasiswa penuh untuk pelajar yang mendapat ‘first class degree’. Kini – potongan 10% dibuang dan hanya pelajar cemerlang dari keluarga B40 yang dibolehkan menuntut pertukaran pinjaman kepada biasiswa. Rakan khatib itu benar, BN lebih baik dalam isu PTPTN.
Dilema Anak Muda
Di masjid khatib sering dikerumuni usai solat. Aku mengambil keputusan untuk bersalaman dengan khatib mamak yang membawakan khutbah menghidupkan. Rupa-rupanya kumpulan anak muda ini baru selesai temuduga kerja yang keenam – merantau dari Sabah ke Kuala Lumpur kerana masalah pekerjaan di Sabah. Nampaknya, ramai anak muda memerlukan Doraemon untuk menjalani hidup mereka yang semakin sukar.
* Rahman Imuda merupakan bekas aktivis mahasiswa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Doraemon xnk muncul... Xbrani nk handle tgk hutang negara menggila.. Rasuah byk.
ReplyDeletebankami.blogspot.com
ReplyDeleteSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
kesaksian nyata dan kabar baik !!!
ReplyDeleteNama saya mohammad, saya baru saja menerima pinjaman saya dan telah dipindahkan ke rekening bank saya, beberapa hari yang lalu saya melamar ke Perusahaan Pinjaman Dangote melalui Lady Jane (Ladyjanealice@gmail.com), saya bertanya kepada Lady jane tentang persyaratan Dangote Loan Perusahaan dan wanita jane mengatakan kepada saya bahwa jika saya memiliki semua persyarataan bahwa pinjaman saya akan ditransfer kepada saya tanpa penundaan
Dan percayalah sekarang karena pinjaman rp11milyar saya dengan tingkat bunga 2% untuk bisnis Tambang Batubara saya baru saja disetujui dan dipindahkan ke akun saya, ini adalah mimpi yang akan datang, saya berjanji kepada Lady jane bahwa saya akan mengatakan kepada dunia apakah ini benar? dan saya akan memberitahu dunia sekarang karena ini benar
Anda tidak perlu membayar biayaa pendaftaran, biaya lisensi, mematuhi Perusahaan Pinjaman Dangote dan Anda akan mendapatkan pinjaman Anda
untuk lebih jelasnya hubungi saya via email: mahammadismali234@gmail.comdan hubungi Dangote Loan Company untuk pinjaman Anda sekarang melalui email Dangotegrouploandepartment@gmail.com